Setahun lalu yang lalu saya menderita penyakit DBD dan dirawat di rumah sakit. Kebetulan saat itu banyak sekali pasien DBD — maklum, saya tinggal di jakarta Timur yang termasuk daerah rawan DBD. Di ruang rawat tersebut ada 3 orang yang sakit DBD. Saya dan Pasien sebelah saya mengandalkan Pocari Sweat, sedangkan Pasien diseberang bed saya mengandalkan angkak. Tapi keadaan tidak menjadi baik, bahkan trombosit saya turun hingga 39rb (paling rendah diantara ketiga pesakitan di kamar tersebut). Pada kondisi ini badan sudah seperti melayang dan kepala berputar2putar pening. Darah saya diambil sehari 2 kali (sudah seperti minum obat saja) dan dokterpun sudah memberi tahu kalau keadaan seperti ini terus, maka saya harus transfusi. Transfusi..? saya sungguh takut dengan kata2 medis seperti ini jangankan ditransfusi–di suntikpun saya takut melihat jarumnya.
Alhamdulillah, pertolongan Allah datang juga lewat teman kerja saya. Saat itu teman2 kerja menjenguk saya dan mereka membawa kurma Tunisia (kurma yang masih bertangkai dan segar). Salah satu teman saya — Yorga — bilang,”coba kurma ini dijus saja, katanya bisa menaikkan trombosit dan menambah tenaga, tapi saya juga belum pernah coba dan belum banyak yang coba.”
Akhirnya saya minta tolong istri untuk dibuatkan jus kurma dan saya minum terus menerus. malam hari saya minum pertama kali dan paginya trombosit saya sudah naik menjadi 56rb. Kemudian sorenya trombosit kembali naik menjadi 78rb. Besok paginya trombosit saya terus bertambah menjadi sekitar 90rb dan sorenya sudah mencapai 106 rb. Akhirnya 2 hari setelah itu saya boleh pulang dan saya lebih cepat pulang dibandingkan 2 pasien lain di kamar tersebut.
Tepat 1 tahun kemudian saya terkena DBD lagi (bulan maret lalu), dan ketika 3 hari demam saya tidak berkurang, saya periksa darah dan positif DBD plus typhus. Karena kurma susah didapat, maka saya membeli sari kurma dan dicampurkan ke 1 gelas air (3 sendok makan dicampur dengan 1 gelas air). perbanyak minum dan Alhamdulillah hari ke-2 saya di RS, trombosit saya sudah pulih menjadi 165rb (dari trombosit terendah 122rb saat pertama kali masuk rumah sakit). Dan sayapun tinggal berjuang dengan penyakit typhus saya yang akhirnya memaksa saya menambah waktu rawat inap saya menjadi 5 hari.
Pengalaman saya dengan buah kurma tidak berhenti sampai disitu, seminggu setelah saya keluar RS,anak saya pun masuk RS dengan penyakit yang sama — DBD–. Dan anak sayapun saya beri minum sari kurma dan Alhamdulillah hanya 4 hari di RS dan trombosit terendah sekitar 120rb.
Jadi tidak ada salahnya anda mencoba “buah surga” untuk mengatasi penyakit DBD.
No comments:
Post a Comment